Senin, Maret 16, 2009

Saudariku Muslimah, Jadilah Istri yang "Shalihah"

Sebagai muslimah, kapankah ukhti menemukan kesempurnaan dan kebahagiaan diri? Ukhti tentu merasa sempurna manakala ukhti sudah menikah dan bisa menjadi istri yang baik sesuai tuntunan Islam. Kebahagiaan ukhti pun semakin lengkap, tidak hanya di dunia, tetapi juga di Akhirat InsyaAllah.

Kehidupan berkeluarga memiliki hak dan kewajiban, untuk menumbuhkan tolong menolong, cinta dan kasih sayang. Allah telah memberikan kepada wanita hak-haknya sebagai seorang istri dari suaminya. Seorang istri harus baik dalam memperlakukan suaminya sebagaimana kebiasaan wanita yang melakukan kebaikan kepada suaminya. Seperti taat, berhias, mencintai dan menyayangi keluarga suaminya. Allah memuji wanita mukmin yang shalihah dan mentaati suaminya serta menjaga kemuliaannya di saat suaminya tidak berada di sampingnya. Allah berfirman : " ...Maka perempuan-perempuan yang shalihah adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). (QS. An-Nisaa' : 34)

Al-Qaanitat adalah wanita yang taat kepada Allah dan taat kepada suaminya ketika diperintah untuk sesuatu yang bukan maksiat kepada Allah. (Tafsiir Ibnu Jarir ath-Thabari (IV/62, no. 9320). Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah." (Hadits shahih : Diriwayatkan oleh Muslim (no. 1467), an-Nasa-i (VI-69), Ahmad (II/168), Ibnu Hibban (no. 4020-at-Ta'liqaatul Hisaan) dan al-Baihaqi (VII/80) dari 'Abdullah bin 'Amr Radhiyallaahu 'anhuma).

Al-Hafizhat adalah wanita yang menjaga kehormatan suaminya ketika dia tidak berada di sampingnya. Dia tidak akan melakukan pengkhianatan kepada diri dan harta suaminya. Seorang mukmin tidak mengambil manfaat setelah iman kepada Allah melebihi istri yang bisa membantunya dalam ketaatan kepada Allah. Apabila ia memandang kepadanya, ia menyenangkan hatinya. Bila menyuruhnya, ia taat. Bila memerintah, ia patuh. Dan bila ia tidak ada di sampingnya, ia menjaga harta dan anaknya. Karenanya ia mendapatkan kasih sayang.

Dalil semua ini sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ia berkata : "Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan suami apabila ia melihatnya, mentaati apabila suami menyuruhnya dan tidak menimbulkan sesuatu yang dibenci pada dirinya dan hartanya ketika ia ditinggalkan." (Hadits Diriwayatkan oleh an-Nasa-i (VI/68), al-Hakim (II/161) dan Ahmad (II/251, 432, 438), dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu. Lihat ash-Shahiihah (no. 1838).


Ketahuilah!, wahai ukhti muslimah bahwasanya sebaik-baik buah yang dipetik laki-laki dalam hidupnya adalah ia memiliki istri shalihah yang memiliki akhlak yang mulia, beragama yang benar, mentaati suaminya dan menyenangkannya dengan melihat kebersihan dirinya, kebaikan dan kecantikan perilakunya. Jika ia menyuruhnya untuk sesuatu yang di syariatkan, ia mentaatinya, tidak menentang, tidak menyombongkan diri dan menjaga dirinya ketika suaminya ada atau ketika ia tidak ada disampingnya.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda : "Empat hal yang merupakan kebahagian : isteri yang shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik dan kendaraan yang nyaman. Dan empat hal yang merupakan kesengsaraan : tetangga yang jahat, isteri yang buruk, tempat tinggal yang sempit dan kendaraan yang jelek." (Hadits shahih : Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (no. 4021-at-Wa'liiqatul Hisaan 'ala Shahih Ibni Hibban) dari hadits Sa'ad bin Abi Waqqash secara marfu'. Lihat Silsilah ash-Shahiihah (no. 282).


Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam menekankan hak suami untuk ditaati oleh istrinya agar ia bisa mewujudkan tolong menolong, kerukunan dan berlangsungnya cinta dan kasih sayang demi langgengnya kehidupan berumah tangga. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Seandainya saya (boleh) menyuruh seseorang untuk sujud kepada seseorang, niscaya saya akan menyuruh wanita untuk sujud kepada suaminya." (Hadits riwayat At-tirmidzi (1159), Ibnu Hibban (1291), dan Al-Baihaqi (7/291) dari jalur Muhammad bin Amru dari Abi Salamah dari Abu Hurairah marfu'.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Bila seseorang mengajak istrinya ke tempat tidurnya (untuk berhubungan), dan ia menolak untuk memenuhinya, kemudian suaminya bermalam dalam keadaan marah, maka ia dilaknat oleh Malaikat hingga pagi." (Hadits Riwayat Al-Bukhari (9/258) dan Muslim (1436).

Ingatlah wahai ukhti muslimah! Laki-laki menanggung beban bekerja dan nafkah untuk ukhti. Maka ukhti harus menjaga rumahnya dan memberikan pelayanan serta mengatur urusannya. Para istri Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dan putri beliau (Fatimah) dan istri-istri Sahabat beliau melakukan pekerjaan rumah, mengurus anak dan mendidiknya, menyiapkan makanan dan menyuguhkannya, serta memberikan segala yang bisa memberikan ketenangan dan ketentraman bagi keluarga.

Engkau -Wahai ukhti muslimah- wajib senantiasa berusaha membuat suami menjadi ridha, memberikan kesenangan dalam hatinya dengan ketaatan, penampilan yang baik, aroma yang harum dan lainnya. Ukhti jangan menyambut kedatangannya dengan baju yang mengeluarkan bau bawang. Tetapi gunakanlah baju yang rapi, dengan warna indah yang menyenangkan hati dan mengeluarkan aroma wewangian. Beritakan sesuatu yang baik. Jangan menyambutnya dengan pengaduan dan keluhan. Usahakan dia tidak melihat diri ukhti kecuali yang meridhainya. Dan janganlah ukhti menjadi penyebab kemarahan atau sakit hatinya.

Ketahuilah wahai ukhti muslimah! Dari Abdurrahman bin 'Auf, ia berkata : "Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Apabila wanita shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan mentaati suaminya, maka dikatakan kepadanya : "Masuklah ke pintu-pintu Surga lewat pintu mana saja yang anda suka." (Hadits shahih riwayat Ibnu Hibban (1296) dan Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah (6/308).

Adapun wanita yang menyakiti suaminya maka para bidadari akan mendoakan kecelakaannya. Diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Tidak ada seorang wanita yang menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya yang dari bidadari berkata : "Jangan menyakitinya. Betapa celakanya kamu. Dia hanyalah titipan buatmu yang sebentar lagi dia akan berpisah denganmu dan datang kepada kami." (Hadits shahih riwayat At-Tirmidzi, 1174 dan Ibnu Majah, 2014).

Ketahuilah wahai ukhti muslimah! Bahwasanya termasuk diantara tanda-tanda kebesaran Allah yang dengannya ukhti diciptakan untuk lelaki adalah ukhti menjadi sakan (villa yang nyaman) baginya, setelah sempurna ikatan suami-istri antara ukhti dengannya. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman : "Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum:21).


Dan Juga ketahuilah wahai ukhti muslimah, Sebaik-baik teman di dunia adalah istri yang shalihah, beriman dan selalu membantu suaminya dalam menjalankan agamanya. Imam Ahmad, Ibnu Majah -dan hadits ini juga tercantum dalam Shahih Al-Jami'- dari Tsauban Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Ketika turun ayat yang berbicara tentang emas dan perak mereka berkata, "Harta apa lagi yang bisa kita miliki?' Maka Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Hendaklah kalian memiliki hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir dan istri shalihah yang selalu membantumu dalam melaksanakan urusan dunia dan agamamu adalah sebaik-baik anugerah yang di dapat oleh manusia."

Istri shalihah adalah jannah kebahagiaan yang dapat melepas kesedihan yang engkau rasakan. Sesungguhnya wanita yang shalilah, beriman, bertakwa dan wara' sama seperti Binti Khuwailid (Khadijah) Radhiyallahu 'anha yang beriman kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam ketika orang-orang kafir ingkar terhadapnya, membenarkan beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam ketika orang-orang mendustakannya, mendukungnya dengan harta ketika orang-orang menahan harta terhadapnya. Khadijah menjadi sebaik-baik penolong bagi Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam sehingga beliau tegar menghadapi segala kesulitan dan kesempitan.

Istri shalilah juga akan sama seperti Khansaa' Radhiyallahu 'anha yang mengutus keempat anaknya berjihad fi sabilillah. Dan ketika deiberitahukan kepadanya berita kesyahidan keempat anaknya, ia berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan syahadah (mati syahidnya) mereka dan aku berharap kepada Allah agar mengumpulkan aku bersama mereka dalam naungan rahmat-Nya."

Semoga kita bisa menjadi istri-istri shalihah, seperti yang telah di contohkan para shahabiyah dan ummahatul mu'minin yang telah memberikan qudwah kepada kita para muslimah. Amin...


Maroji' :
  • Qur'anul Karim dan Terjemahannya
  • Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pustaka At-Taqwa
  • Bila Pasangan Seindah Impian (terj.), Nadaa Abu Ahmad, Pustaka At-Tibyan
  • Untukmu yang Merindukan Keluarga Sakinah, Abu Zahroh al-Anwar, Pustaka Al-Furqon
  • Etika Kepada Suami (terj.), Shafa' Jalal, Pustaka Elba


  3 Comments:

Blogger As-Salafy Al-Yabany said...

" "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqoon: 74) "

Rabu, 25 Maret, 2009  
Blogger Ummu Izzah said...

" Amin... "

Rabu, 25 Maret, 2009  
Anonymous Anonim said...

" just waiting for u to be what u'd wrote.....asekk....maem-maem.....tekwan tekwan...Umamah never taste it yet...make it comes true he he he he.....
daripada disamber kek urang lho.... "

Rabu, 20 Mei, 2009  

Posting Komentar

<< Home


Hilda Ummu Izzah

Buat Lencana Anda