Jumat, Maret 06, 2009

Palingkanlah Pandanganmu

Seluruh bimbingan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam ditujukan kepada sahabat dan umat beliau. Beliau sangat serius dalam memberikan bimbingan dan nasihat karena kasih sayang beliau kepada mereka.

"Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min." (QS. At-Taubah : 128)

Pada saat mengerjakan haji wada', ketika beliau sibuk mengerjakan manasik haji, orang-orang tidak membiarkan beliau. Mereka bertanya kepada beliau dan beliau segera menjawabnya. Diantara orang yang bertanya saat itu adalah seorang wanita Khats'amiyyah. Ia bertanya :
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji atas hamba-hambaNya, dan aku dapati ayahku sudah tua renta, tidak bisa menunggang kendaraan. Bolehkah aku berhaji untuknya?
Beliau menjawab "Boleh!" (Muttafaqun 'alaihi).

Maka Al-Fadhl menoleh ke arahnya dan wanita itupun juga melihatnya. Maka Nabi memalingkan wajah Al-Fadhl ke sisi lain.

Ini merupakan perbuatan beliau. Dan (contoh) dari sabda beliau seperti yang disebutkan dalam kitab-kitab shahih dari Jarir, ia berkata :
"Aku bertanya kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam tentang pandangan tak sengaja (tiba-tiba), beliau berkata : "Palingkanlah pandanganmu."

Dalam kitab-kitab Sunan diriwayatkan bahwa beliau berkata kepada Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu : "Hai Ali, janganlah mengikuti pandangan, sesungguhnya pandangan yang pertama untukmu namun pandangan berikutnya bukan untukmu."

Dalam hadits yang diriwayatkan dalam kitab Al-Musnad dan lainnya disebutkan : "Pandangan mata adalah panah dari panah-panah Iblis."

Di dalamnya juga disebutkan : "Barangsiapa yang melihat kepada kecantikan seorang wanita kemudian ia menundukkan pandangannya, niscaya Allah akan menumbuhkan dalam hatinya kelezatan ibadah yang akan terus dia rasakan sampai hari kiamat.

Sesungguhnya pandangan bisa menyeret kepada fitnah. Pandangan mata perlu dibuka untuk melihat. Kadang kala pandangan seseorang terbentur kepada hal yang dilarang tanpa sengaja, dan ia tidak mungkin menundukkannya secara mutlak. Oleh karena itu Allah memerintahkan hamba-hambaNya agar menahan pandangan sebagaimana Allah memerintahkan Luqman agar merendahkan suara (wasiat Luqman kepada anaknya).

Sesungguhnya menundukkan dan merendahkan itu pada suara dan pandangan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman. "Hendaklah mereka menahan pandangannya..., (QS. An-Nuur :30)

Ini dalam hal pandangan. Dan hal suara : "dan lunakkanlah suaramu." (QS. Luqman : 19)

Menahan suara dan pandangan merupakan kunci dari seluruh yang masuk ke dalam hati dan keluar darinya. Melalui pendengaran masuk ke dalam hati dan melalui suara keluar darinya. Sebagaimana halnya Allah telah menggabungkan kedua perkara tersebut dalam firman-Nya :
"Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir." (QS. Al-Balad : 8-9).

Dengan mata dan pandangan, hati dapat mengetahui banyak perkara. Suara dan lisan akan mengungkapkan perkara-perkara yang tersembunyi dalam hati. Lisan adalah kemudi hati, penyebar berita, mata-mata sekaligus penerjemahnya... Allahu Ta'ala A'lam

Maroji' :
Catatan Harian Mukmin Sejati (terj.), Abdul Ilah bin Sulaiman Ath-Thayyar, Daar An-Naba'


  8 Comments:

Blogger ELPRANTO said...

" :) "

Sabtu, 07 Maret, 2009  
Anonymous Anonim said...

" Ko' cuma :). Pasti merasa ya mas. Lagian ummu izzah dalem nich tulisannya. Tp gpp. Succes dech um. "

Sabtu, 07 Maret, 2009  
Blogger Ummu Izzah said...

" :) juga buat akh elpranto. Buat anonim "hayo2 ga boleh menduga-duga". "

Minggu, 08 Maret, 2009  
Anonymous Anonim said...

" Allahu Akbar!
nasehat ini sangat berharga, menggugah hati yang lalai dan megajak akal untuk lebih berfikir.penjagaan pada dua hal tersebut yaitu pandangan dan suara, benar2 sangat berpengaruh bagi jiwa. Izinkan saya berbagi cerita sedikit, saya pernah membaca hal yang serupa dalam terjemahan buku "Al Isyq" karya Muhammad Ibrani Al-Hamd disebutkan beberapa manfaat besar jika kita menahan pandangan diantaranya: menyelamatkan hati dari gundah gulana, membuat hati bercahaya dan bersinar yang kelak akan terlihat pada mata, wajah dan seluruh tubuhnya,menjernihkan firasat, karena firasat itu berasal dari cahaya hati dan buahnya,menguatkan hati, membuatnya tegar dan berani, seperti nama blog beliau ini :) Subhanallah!
memang semua apa yang Allah syari'atkan sudah pasti bermanfaat bagi hamba2nya, Jadi tunggu apalagi , marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan! Semangat Um! Baarakallahu fiik "

Senin, 09 Maret, 2009  
Blogger Ummu Izzah said...

" Bismillah... Ukhti anonim (afwan lain kali cantumin ID ya ukh :))..
Jazakillah khoir ya atas comment dan ceritanya. Anti jg yang semangat ya ukh. Ana tunggu blognya :) "

Senin, 09 Maret, 2009  
Anonymous Bapake Umamah said...

" :D um....cem mane pun men ku diajar kek dosen akhwat? pa ku dak kuliah agik o? yang salah sape nyah? men ku dak kuliah... he he he..ape nunggu amang satu tu jadi juragan dulu o...kelak ku ikut begawe kek die. Ama agik nek kek es krim.... lame ku dak otak atik blog, agik sibuk copas...ajarin o mboke Ama... "

Kamis, 02 April, 2009  
Blogger Ummu Izzah said...

" Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. "

Jumat, 03 April, 2009  
Blogger Ummu Izzah said...

" Tenang bai bu :) Banyak cara tuk nyari 'ilmu. Ape agik cuman 'ilmu dunia. Bumi Allah juga luas bu. InsyaAllah bise mudah nyari rezeki. Ape agik cuman tuk meli es krim umamah. Tapi, men nak nunggu amang to jadi juragan, dak ape2 lah :D "

Jumat, 03 April, 2009  

Posting Komentar

<< Home


Hilda Ummu Izzah

Buat Lencana Anda